Tips agar anak cepat berbicara


1. dia harus memahami banyak kata.

Ini bisa dicapai lewat mengajaknya mengobrol, membacakan dongeng, menceritakan apa yang sedang Anda lakukan, dll. Usahakan anak melihat benda kongkritnya agar betul-betul ’nyambung’ dengan kata-kata yang diucapkan. Katakan dengan kalimat yang jelas, dengan cara bicara seperti kita bicara pada orang dewasa lain namun dengan kata-kata yang sederhana, jangan ’baby talk’.


Lebih baik Ayah katakan, ”Yuk, kita main bola di luar rumah saja, kalau di dalam, nanti gelasnya tersenggol,” daripada, ”Main boya keyua yuk, bial geyas gak kecenggol.” Boleh sesekali ’mengetes’ anak, misalnya meminta anak melakukan sesuatu, apakah dia mengerti atau tidak. Semakin banyak yang dia pahami instruksinya, artinya dia sudah semakin siap untuk bicara.

2. Setelah memahami, tentu saja dia harus mulai mencoba.

Cara utamanya adalah meminta anak mengatakan sebelum ia mendapat apa yang dia mau. Misalnya kita menyembunyikan bolanya, lalu anak ingin minta, anak diminta dulu bilang ’bola’, baru kalau sudah berusaha bilang, nanti kita beri bolanya. Mungkin di awal usahanya adalah ’la’ atau ’boa’, tak apa. Nantinya kalau sudah cukup jago, anak boleh dituntut berikan kalimat lebih panjang, misalnya, ”Yah, bola dong,” atau, ”Ayah, minta tolong dong ambilkan bola yang di atas lemari itu.”

3. Makanan perlu dicek juga.

Kalau dia sudah makan makanan padat sesuai umurnya (harusnya sekarang sudah bisa nasi dan lauk pauk keluarga, tidak ada lagi yang perlu dihaluskan), otot bicaranya sudah lebih terlatih. Latihan lain yang bisa dilakukan adalah belajar meniup balon dari air busa, meniup lilin, meniup gulungan tisu, menyedot dengan sedotan yang berliku2, dll. Ini semua untuk menstimulasi otot bicaranya.

4. Bertanya pada bayi

Ajukan selalu pertanyaan pada bayi atau anak mengenai banyak hal. Misalnya, "Kenapa menangis?", atau "Adik mau biskuit?".

5. Mengomentari perasaan bayi

Jangan segan untuk mengomentari perasaan anak, baik saat dia gembira ataupun rewel. Misalnya, "Adik suka mainan baru ya?" atau "Wah, kok rewel, kepanasan ya, sayang?"

6. Mengomentari keadaan buah hati

Komentar positif akan sangat membantu merangsang abak untuk bisa cepat bicara. Komentar Anda seperti pelajaran bagi anak. Anda bisa melontarkan komentar saat ia mengenakan pakaian baru atau berhasil menghabiskan makanannya.

7. Bercerita

Anda bisa bercerita tentang benda di sekitar pada anak atau pun mendongeng menggunakan buku cerita penuh warna. Anak akan menyerap kata-kata baru dan perbendaharaan katanya bertambah.

8. Mengomentari perilaku si kecil

Saat si kecil mulai berdiri atau belajar duduk, berikanlah komentar positif. Dengan begitu ia akan termotivasi untuk berkomunikasi dengan Anda lebih intensif.