Jangan menambah gula pada susu anak

Beberapa susu untuk bayi dan anak ada yang memiliki rasa tidak terlalu manis, kondisi ini kadang membuat orangtua menambahkan gula saat membuat susu. Tapi kebiasaan ini sebaiknya dihentikan karena sukrosa dalam gula yang berlebihan bisa menimbulkan risiko.

"Jangan menambahkan gula saat membuat susu untuk anak, dan jangan mengenalkan makanan terlalu manis pada anak berusia di bawah 2 tahun," ujar dr Ahmad Suryawan, SpA(K) dalam acara Batasi Asupan Sukrosa Pada Bayi di KOI restaurant, Kemang, Jakarta, Rabu (9/11/2011).

Hal ini karena gula mengandung sukrosa yang merupakan jenis disakarida dari karbohidrat simpleks. Di dalam sukrosa ini terkandung glukosa dan juga fruktosa. Sukrosa ini biasanya terdapat di dalam gul apasir, gula tebu atau gula palem.

Dr Inge Permadi, MS, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi FKUI menuturkan ada beberapa kerugian yang bisa dialami jika sukrosa yang dikonsumsi oleh anak-anak terlalu banyak yaitu:

1. Menyebabkan karies gigi, hal ini karena sukrosa paling mudah difermentasi oleh bakteri Stafiokokus mutan sehingga menyebabkan suasana asam yang membuat enamel gigi larut. Dengan begitu hal ini membuat kalsium dan fosfor menjadi hilang sehingga mudah bolong.

2. Kekurangan gizi, karena sukrosa membuat kenyang sehingga anak jadi tidak mau makan, serta studi menemukan asupan sukrosa yang tinggi menyebabkan asupan mikronutrient menjadi lebih rendah sehingga ada kemungkinan mempengaruhi pertumbuhan anak

3. Asupan sukrosa besar maka anak cenderung mendapatkan energi yang lebih besar dibanding kebutuhan usianya, tapi kalau energi ini tidak dipakai ia akan menumpuk di dalam tubuh menjadi lemak dan memicu obesitas.

"Penting diketahui oleh orangtua untuk menghindari pemberian sukrosa selama 6 bulan pertama kehidupan anak," ujar Dr Ahmad Suryawan selaku Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo, FK Unair.

Sukrosa yang diperkenalkan sejak dini atau bayi akan mempengaruhi preferensinya terhadap makanan sehingga bisa menyebabkan risiko gangguan kesehatan baik jangka panjang (obesitas) maupun jangka pendek (karies gigi).

"Karena itulah seorang ibu harus mengerti cara memilih susu formula dengan memahami cara membaca komposisi bahan baku yang tercantum dalam label kemasan, dan jangan menambahkan gula lagi," ungkap Dr Inge.

Sedangkan gula yang baik untuk pertumbuhan anak adalah jenis laktosa (gabungan antara glukosa dan galaktosa). Laktosa ini juga dikenal dengan gula susu karena ia terdapat di dalam susu termasuk ASI.

Laktosa ini memiliki beberapa keuntungan yaitu:

   1. Merupakan sumber energi
   2. Membantu memelihara flora baik di usus, karena ia akan difermentasi oleh Lactobacillus bifidus sehingga menciptakan suasana asam dan bakteri baik bisa tumbuh
   3. Meningkatkan penyerapan kalsium


"Dalam pemilihan asupan karbohidrat untuk bayi, pilihlah jenis karbohidrat laktosa dan jangan sukrosa," ujar Dr Inge.