Ibu bekerja punya pilihan, apakah tetap bekerja setelah melahirkan atau
memutuskan untuk berhenti bekerja karena ingin fokus merawat si kecil
hingga usia tertentu. Kalau pun Anda memilih berhenti bekerja untuk
fokus merawat anak, tapi kemudian ingin kembali bekerja, tak ada
salahnya.
Namun memang, tak mudah bagi ibu yang memutuskan fokus merawat anak
untuk kembali bekerja. Kekhawatiran mulai muncul, terutama ketika harus
meninggalkan batita di rumah. Apakah memilih menitipkan anak di daycare
atau mempekerjakan PRT, mana yang lebih baik?
Play therapist dan psikolog Dra Mayke S Tedjasaputra, MSi menyarankan,
dengan kondisi ibu tidak bekerja dan punya dua anak (tiga tahun dan 10
bulan misalnya), sebaiknya Anda kembali bekerja setelah si bungsu
berusia dua tahun. Pertimbangannya, anak mempunyai waktu cukup banyak
untuk berinteraksi dengan ibunya.
Menurut penelitian, sampai anak berusia dua tahun dibutuhkan interaksi
yang intensif dengan pengasuh utama (biasanya ibu) sebagai landasan
untuk perkembangan bahasa, yang akan berdampak pada perkembangan kognisi
dan emosi yang sehat. Walaupun bukan berarti bila anak berusia di atas
dua tahun tidak lagi membutuhkan interaksi dengan ibunya.
Selain itu, jika selama ini Anda tak dibantu PRT dalam mengurus anak,
kehadiran PRT akan menjadi orang asing bagi anak. Apabila Anda harus
kembali bekerja padahal usia si bungsu baru satu tahun, lebih baik
titipkan anak di daycare, dengan program maupun pelaksanaan programnya
menunjang perkembangan anak.
Daycare yang baik menjamin kesehatan dan kebersihan anak, memberikan
stimulasi yang sesuai untuk anak, melatih anak mandiri dan mampu
bersosialisasi, membantu anak belajar regulasi diri yang berfungsi
penting bagi perkembangan kepribadiannya.
Lantas, bagaimana melepas anak tapi ia tetap bisa dekat dengan
orangtuanya? Mayke menyarankan, setiap hari sisihkan waktu minimum 15-30
menit untuk berinteraksi dengan anak, mengajaknya bermain, menemani
tidur sambil bercerita, dan sebagainya. Selain itu, jangan membiarkan
anak tidur bersama pengasuhnya, dan usahakan agar orangtua (ibu) adalah
orang pertama yang tahu banyak mengenai perkembangan dan kebutuhan
anaknya, sehingga anak merasa lebih nyaman bila bersama ibunya.